Resume Kajian Indahnya Lailatul Qadar


Ahad, 15 Ramadhan 1438 H (11 Juni 2017)
Materi: Indahnya Lailatul Qadar
Pemateri: Abu Takeru
Tempat: Masjid Ar-Risalah, Jalan Sukabumi, Bandung
Waktu: 09.45 - 11.00

Ibnu Rajab Al-Hambali berkata, "Suatu amal yang dikerjakan di waktu dan tempat yang mulia akan menghasilkan pahala yang mulia (berlipat ganda), begitu juga kemaksiatan."

Allaah berfirman,


وَهُوَ الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ اللَّيْلَ لِبَاسًا وَالنَّوْمَ سُبَاتًا وَجَعَلَ النَّهَارَ نُشُورًا

Dan Dialah yang menjadikan malam untukmu (sebagai) pakaian, dan tidur untuk istirahat, dan Dia menjadikan siang untuk bangkit berusaha. (QS. Al-Furqan [25]: 47).

Kita akan membahas suatu malam yang luar biasa. Malam Lailatul Qadar.

Allaah berfirman,
إِنَّمَا يُؤْمِنُ بِآيَاتِنَا الَّذِينَ إِذَا ذُكِّرُوا بِهَا خَرُّوا سُجَّدًا وَسَبَّحُوا بِحَمْدِ رَبِّهِمْ وَهُمْ لَا يَسْتَكْبِرُونَ O ۩ تَتَجَافَىٰ جُنُوبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ خَوْفًا وَطَمَعًا وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ

Orang-orang yang beriman dengan ayat-ayat Kami, hanyalah orang-orang yang apabila diperingatkan dengannya (ayat-ayat Kami), mereka menyungkur sujud dan bertasbih serta memuji Tuhannya, dan mereka tidak menyombongkan diri. Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, mereka berdoa kepada Tuhannya dengan rasa takut dan penuh harap, dan mereka menginfakkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka. (QS. As-Sajdah [32]: 15-16).

Allaah juga berfirman,
وَعِبَادُ الرَّحْمَٰنِ الَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى الْأَرْضِ هَوْنًا وَإِذَا خَاطَبَهُمُ الْجَاهِلُونَ قَالُوا سلامًا O وَالَّذِينَ يَبِيتُونَ لِرَبِّهِمْ سُجَّدًا وَقِيَامًا
Adapun hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih itu adalah orang-orang yang berjalan di bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang bodoh menyapa mereka (dengan kata-kata yang menghina), mereka mengucapkan “salam,” dan orang-orang yang menghabiskan waktu malam untuk beribadah kepada Tuhan mereka dengan bersujud dan berdiri. (QS. Al-Furqan [25]: 63-64).

Kalau kita beribadah di malam Lailatul Qadar, amal kita yang banyak bolongnya, bisa ter-cover olehnya.

=============

Rasūlullāh ﷺ bersabda,
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Siapa yang melakukan qiyamul lail di malam qadar maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lewat. (HR. Bukhari 1901 & Muslim 1817).

Dari hadits ini, para Shahabat mulai termotivasi untuk mencari malam Lailatul Qadar.

Nabi ﷺ pernah bermalam i'tikaf di 10 malam pertama Ramadhan, lalu 10 malam kedua, dan akhirnya 10 malam terakhir. Kemudian ada Shahabat yang bermimpi bahwa Lailatul Qadar ada di 10 malam terakhir, dan Nabi ﷺ membenarkannya.

Nabi ﷺ dibuat lupa ketika pernah diberitahu waktu tepatnya Lailatul Qadar. Hikmahnya adalah agar orang-orang tidak hanya beramal lebih di satu waktu saja, melainkan berusaha mencarinya.

Rasūlullāh ﷺ bersabda,

"Carilah Lailatul Qadar di 10 malam terakhir bulan Ramadhan." (HR. Bukhari no. 2017).

Terdapat beberapa riwayat seperti ini.

Abdullah ibn 'Abbas menyuruh mencari Lailatul Qadar di malam ke-24. Ibnu Hajar menjelaskan dalam Fathul Bari bahwa malam ganjil bisa dihitung pula dari belakang.

Intinya, semua malam dari malam ke-21 sampai terakhir ada potensi untuk menjadi Lailatul Qadar.

Ulama berbeda pendapat sampai 46 pendapat kapan terjadinya Lailatul Qadar, ditulis di dalam kitab Fathul Bari. Pendapat yang paling tepat adalah:

Lailatul Qadar terjadi setiap tahun berpindah-pindah namun tidak lepas dari 10 malam terakhir dan yang paling besar potensinya adalah malam ke-27.

CIRI-CIRI LAILATUL QADAR

Ciri-ciri ini terdapat dalam banyak hadits dan atsar. Tapi tidak dijelaskan derajatnya oleh Ibnu Hajar.

Kaidah Ibnu Hajar: "Setiap hadits yang didiamkan adalah lepas dari kritikan, artinya hasan atau shahih."

1. Di pagi harinya matahari terbit tanpa sinar. Artinya tidak terik. Redup, indah. Ciri-ciri ini diketahui setelah lewat malamnya.

2. Suasanya nyaman. Tidak panas dan tidak dingin. Matahari terlihat merah dan lemah (berdasarkan HR. Ibnu Khuzaimah (shahih)).

3. Malam itu terang, seakan-akan ada bulan yang bersinar. Tenang, dan langit cerah, tidak panas, dan tidak pula dingin. Tidak halal bintang yang dilempar. Maksudnya tidak ada bintang jatuh. Matahari terbit dalam keadaan bundar, tidak bersinar, dan tidak halal setan muncul bersamaan dengannya (berdasarkan HR. Ahmad (shahih)).

=========

Setelah ini, riwayat yang disampaikan tidak pasti shahih.

4. Malam hujan turun, dan angin bertiup berdasarkan HR. Abi Syaibah).

5. Malaikat pada malam itu lebih banyak dari jumlah kerikil di muka bumi.

6. Allaah menerima taubat dari hamba.

7. Sesungguhnya air yang asin akan menjadi tawar di malam itu.

8. Pohon-pohon bersujud.

Ingat, bahwa semua riwayat ini bukan ucapan Nabi ﷺ. Jadi tidak perlu dipikirkan berlebihan.

===========

Apa yang harus kita lakukan di Lailatul Qadar?

Imam Ahmad ibn Hambal ditanya, "Wahai Syaikh. Ibadah apa yang paling utama?"

Di dalam hadits sering disebutkan bahwa amal yang paling utama adalah shalat di awal waktu, berjihad, dan lain-lain.

Imam Ahmad ketika itu menjawab, "Amal yang paling berdampak kepada hati."

Kondisi saat kita beramal berbeda-beda. Kadang kita baca Qur'an bisa khusyu', kadang tidak. Kadang kita berdzikir bisa khusyu', kadang tidak.

HAL-HAL YANG BISA DILAKUKAN DI LAILATUL QADAR

1. I'tikaf di Masjid

Ini berlaku bagi laki-laki dan perempuan. Namun bagi perempuan yang sedang haid, tidak di masjid, melainkan di rumah saja.

2. Berdo'a sebagaimana yang ditanyakan 'Aisyah kepada Nabi ﷺ

"Allaahumma innaka 'afuwwun, tuhibbul 'afwa fa'fu'annii"

"Yaa Allaah, sesungguhnya Engkau itu Maha Pemaaf, Engkau senang memaafkan, maka maafkan aku."

Karena yang paling utama adalah meminta maaf atas kemaksiatan yang kita lakukan.

Pemaafan itu seperti apa sih yang dilakukan Allaah?

Kalau manusia, tidak bisa memaafkan 100%. Setelah memaafkan, manusia menjauhi yang meminta maaf. Demi menjaga hubungan, karena kalau dekat mungkin akan kembali melakukan kesalahan.

Allaah berfirman,
إِنْ تُبْدُوا خَيْرًا أَوْ تُخْفُوهُ أَوْ تَعْفُوا عَنْ سُوءٍ فَإِنَّ اللَّهَ كَانَ عَفُوًّا قَدِيرًا

Jika kamu menyatakan sesuatu kebajikan, menyembunyikannya atau memaafkan suatu kesalahan (orang lain), maka sungguh, Allaah Maha Pemaaf, Mahakuasa. (QS. An-Nisa' [4]: 149).

Kita minta Allaah untuk menutupi aib-aib kita, menghapus dosa-dosa kita, memberi kita kekuatan untuk menjauhi maksiat. Itulah arti kita meminta maaf kepada Allaah.

Hikmah kenapa Lailatul Qadar disimpan di akhir Ramadhan adalah karena kita banyak lalai di awal Ramadhan. Sehingga Allaah simpan malam penuh rahmat di akhir agar bisa menutupi kesalahan-kesalahan di awal Ramadhan.

3. Hayati keluarga hamiim.

Itu adalah surah-surah di Al-Qur'an yang diawali oleh "haamiim".

Shahabat berkata, "Ayat-ayat ini merupakan jantungnya Al-Qur'an."

Karena ada pembahasan tentang aqidah dan lain-lain.

Di awal surah Ghafir, kita langsung dikenalkan siapa itu Allaah.

Lalu kita diingatkan dengan kaum-kaum yang Allaah hancurkan. Setelah itu Allaah menceritakan malaikat-malaikat pemikul 'Arsy, yaitu malaikat teragung.

Allaah berfirman,
الَّذِينَ يَحْمِلُونَ الْعَرْشَ وَمَنْ حَوْلَهُ يُسَبِّحُونَ بِحَمْدِ رَبِّهِمْ وَيُؤْمِنُونَ بِهِ وَيَسْتَغْفِرُونَ لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا وَسِعْتَ كُلَّ شَيْءٍ رَحْمَةً وَعِلْمًا فَاغْفِرْ لِلَّذِينَ تَابُوا وَاتَّبَعُوا سَبِيلَكَ وَقِهِمْ عَذَابَ الْجَحِيمِ


(Malaikat-malaikat) yang memikul ‘Arsy dan (malaikat) yang berada di sekelilingnya bertasbih dengan memuji Tuhannya dan mereka beriman kepada-Nya serta memohonkan ampunan untuk orang-orang yang beriman (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu yang ada pada-Mu meliputi segala sesuatu, maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertobat dan mengikuti jalan (agama)-Mu dan peliharalah mereka dari azab neraka yang menyala-nyala. (QS. Ghafir [40]: 7).

Saat kita buka Al-Qur'an, baca:
غَافِرِ الذَّنْبِ وَقَابِلِ التَّوْبِ شَدِيدِ الْعِقَابِ ذِي الطَّوْلِ ۖ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ إِلَيْهِ الْمَصِيرُ


yang mengampuni dosa dan menerima tobat dan keras hukuman-Nya; yang memiliki karunia. Tidak ada tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nyalah (semua makhluk) kembali. (QS. Ghafir [40]: 3).

Kita akan membaca tentang cerita Fir'aun, dan kata Qatadah ada 3 orang yang beriman ketika itu. Salah satunya adalah sepupu Fir'aun.

Nasehatnya indah sekali.
وَقَالَ الَّذِي آمَنَ يَا قَوْمِ اتَّبِعُونِ أَهْدِكُمْ سَبِيلَ الرَّشَادِ O يَا قَوْمِ إِنَّمَا هَٰذِهِ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا مَتَاعٌ وَإِنَّ الْآخِرَةَ هِيَ دَارُ الْقَرَارِ O مَنْ عَمِلَ سَيِّئَةً فَلَا يُجْزَىٰ إِلَّا مِثْلَهَا ۖ وَمَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَأُولَٰئِكَ يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ يُرْزَقُونَ فِيهَا بِغَيْرِ حِسَابٍ O وَيَا قَوْمِ مَا لِي أَدْعُوكُمْ إِلَى النَّجَاةِ وَتَدْعُونَنِي إِلَى النَّارِ O

Dan orang yang beriman itu berkata, “Wahai kaumku! Ikutilah aku, aku akan menunjukkan kepadamu jalan yang benar. Wahai kaumku! Sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (sementara) dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal. Barangsiapa mengerjakan perbuatan jahat, maka dia akan dibalas sebanding dengan kejahatan itu. Dan barang siapa mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan sedangkan dia dalam keadaan beriman, maka mereka akan masuk surga, mereka diberi rezeki di dalamnya tidak terhingga. Dan wahai kaumku! Bagaimanakah ini, aku menyerumu kepada keselamatan, tetapi kamu menyeruku ke Neraka?

Maka kelak kamu akan ingat kepada apa yang kukatakan kepadamu. Dan aku menyerahkan urusanku kepada Allaah. Sungguh, Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya.”

Saat kita baca "Aku serahkan semua urusanku kepada Allaah", kita ingat semua masalah kita. Kita serahkan semuanya kepada Allaah.


Di akhir surah hamim surah 46,

Ditulis oleh Abu Al-Haq pada pagi cerah.

Dikutip dari Islam Yang Sehat