RESUME KAJIAN SLAVE-MAN HOMECOMING


Jum'at, 20 Syawwal 1438 H (14 Juli 2017)
Materi   : Slave-Man Homecoming
Pemateri : Abu Takeru 
Tempat  : Masjid Al-Asy'ari UNISBA Taman Sari – Bandung
Waktu  : 16.30 - Menjelang Maghrib

Slave-Man = Laki-laki yang merupakan seorang hamba.

Homecoming = ingin kembali bersama kepada suatu komunitas yang dulu sering kita bersamai pergi ke suatu tempat bersama-sama dan bahagia di sana

Kita akan benar-benar membahas homecoming. Dan tempat yang akan kita kunjungi itu bukan tempat yang biasa. Tapi sesuatu yang kita pernah berbahagia atau ayah kita pernah berbahagia. Saat dulu sebelum kita lahir, kita tidak tahu di mana kita berada. Tapi yang jelas, ayah kita, Nabi Adam, pernah tinggal di Surga. Apakah Surga tersebut beda dengan Surga yang nanti di akhirat? Tidak tahu.

===========

Rasūlullāh ﷺ bersabda,

“Adam dan Musa pernah berbantahan. Musa berkata, ‘Wahai Adam, engkau adalah bapak kami. Tetapi engkau telah mengecewakan kami karena menyebabkan kami keluar dari Surga.’

Adam menjawab, ‘Engkau wahai Musa, engkau telah dipilih dan dimuliakan oleh Allaah Subhanahu wa Ta’ala. Dengan kehendak-Nya engkau dapat bercakap-cakap dengan-Nya. Apakah engkau mencelaku karena urusan yang telah ditakdirkan Allaah atasku sejak 40 tahun sebelum aku diciptakan-Nya?’

Demikianlah Adam membantah Musa, demikianlah Adam membantah Musa, demikianlah Adam membantah Musa.”

(HR. Bukhari, no. 3407 dan Muslim, no. 2652)

Hadits ini jangan disalahpahami. Apabila kita berbuat maksiat, jangan berkata, "Jangan kau salahi aku atas apa yang Allaah takdirkan kepadaku."
*cth: kisah Umar bin Khattab dan seorang pencuri

POIN PENTING HADITS

1. Allaah telah mentakdirkan segala sesuatu

Termasuk dosa kita. Semua dosa kita pun sudah ditakdirkan oleh Allaah.

2. Kita tidak tahu masa depan

Kita belum tahu apa yang Allaah takdirkan kepada kita. Yang harus kita lakukan adalah berbuat sebaik mungkin untuk beramal shalih dan menjauhi dosa.

3. Kalau sudah kejadian takdirnya, 

Baru kita bilang, "Ini takdir Allaah," lalu kita ambil hikmahnya. Kalau takdirnya kita berhasil beramal shalih, kita bersyukur. Kalau ternyata takdirnya kita berbuat dosa, maka kita beristighfar, taubat, kemudian berusaha mencari hikmah atas dosa yang pernah kita lakukan.
*cth: 2 orang kafir yang masuk Islam setelah memutilasi pembantu

=========

Bagaimana kita bisa reunian di sebuah tempat di mana kita tidak akan pernah merasa sedih, tua, dan sakit?

DESKRIPSI SURGA

Abdurraheem Green pernah cerita, "Salah satu yang membuatku kagum akan Islam adalah deskripsi Surga dijelaskan secara detail. Di agama lain tidak."

1. Penduduknya tidak akan meludah, ingusan, kencing, BAB, dan keringatnya harum seperti kesturi (dalam riwayat Bukhari dan Muslim).

2. Mulus, tidak berbulu, dan usianya 33 tahun (dalam riwayat Ahmad no. 7933, Tirmidzi no. 2545, dinilai hasan oleh Syuaib Al-Arnauth).

Dalam hadits lain disebutkan bahwa penduduk Surga memiliki badan dan dagu yang tidak berbulu, artinya tidak ada kumis dan jenggot, sangat mulus. Dan putih, rambutnya keriting,

3. Perut yang tidak kenyang 

4. Anggur di Surga yang satu tandan (tangkai)nya sepanjang sejarak burung elang yang terbang selama sebulan tanpa berhenti, kelelahan, dan tanpa berkurang kecepatannya. (dalam riwayat Thabrani, shahih lighairih).

5. Thuba yaitu pohon di Surga sepanjang 100 tahun perjalanaan dan pakaian penghuni Surga keluar dari kelopaknya. (dalam riwayat Ibnu Hibban, shahih).

6. Kuda di Surga dari permata (merah) dan memilki dua sayap
Dalam riwayat Thabrani, hasan lighairih).

NIKMAT TERBESAR DI SURGA

Rasūlullāh ﷺ bersabda, 

“Jika penghuni Surga telah masuk Surga, Allaah Ta’ala Berfirman, 'Apakah kalian (wahai penghuni Surga) menginginkan sesuatu sebagai tambahan (dari kenikmatan Surga)?' Maka mereka menjawab, 'Bukankah Engkau telah memutihkan wajah-wajah kami? Bukankah Engkau telah memasukkan kami ke dalam Surga dan menyelamatkan kami dari (azab) Neraka?' Maka (pada waktu itu) Allaah membuka hijab (yang menutupi wajah-Nya Yang Maha Mulia), dan penghuni Surga tidak pernah mendapatkan suatu (kenikmatan) yang lebih mereka sukai daripada melihat (wajah) Allaah Ta’ala." (HR. Muslim no. 181).

Allaah yang selama ini kita sembah, kita rindukan ampunan-Nya, Allaah yang selama ini menutupi aib-aib kita, mengaruniakan nikmat-Nya kepada kita, yang selama ini kita ucapkan “Alhamdulillaah” kepada-Nya. Itulah Allaah yang akan kita temui di Hari Kiamat, yang akan mengampuni dosa-dosa kita insyaaAllaah, Dia yang diharapkan oleh Nabi Ibrahim dengan ucapannya,

وَالَّذِي أَطْمَعُ أَنْ يَغْفِرَ لِي خَطِيئَتِي يَوْمَ الدِّينِ

“Dan Yang sangat kuinginkan akan mengampuni kesalahanku pada hari Kiamat.” (QS. Asy-Syu'ara [26]: 82).

Kita ingin bisa mendapatkan nikmat bisa kembali ke hadapan Allaah di dalam Surga di mana Allaah tidak akan lagi murka dengan kita untuk selamanya. Apa yang harus kita lakukan agar bisa Homecoming, pulang ke Surga dengan selamat?

3 POIN HOMECOMING DENGAN SELAMAT

Seorang hamba tidak tahu kapan hidayah menyapa dirinya. Dan bagaimana cara hidayah itu menyapa dirinya. Coba ingat dengan masa lalu kita, ingatlah kapan dan bagaimana kita diberi hidayah oleh Allaah.

1. Taubat

Syarat utama taubat:

a. Menyesal
b. Berhenti
c. Bertekad kuat untuk tidak mengulangi

Bukan tidak melakukan dosanya lagi. Artinya apa? Kalau seorang hamba bertaubat dari suatu dosa, kemudian beberapa waktu berlalu ia mengulanginya. Maka taubat yang pertama telah diterima. Namun kita sedih kenapa mengulangi dosa tersebut lagi. Maka taubat lagi dengan lebih sungguh-sungguh.

Jangan terkena was-was syaithan, "Udah lah, nanti aja taubatnya, kalau dosa, taubat, dosa lagi, itu mempermainkan Allaah lho."

Rasūlullāh ﷺ bersabda,

“Seorang hamba mengerjakan dosa kemudian berkata, ‘Ya Allaah, ampunilah aku.’ Allaah berfirman, ‘Hamba-Ku mengerjakan dosa dan ia tahu bahwa ia mempunyai Rabb yang mengampuni dosa dan menyiksa karenanya.’ Kemudian hamba tersebut berbuat dosa lagi, lalu berkata, ‘Wahai Rabbku, ampunilah dosaku.’ Allaah berfirman, ‘Hamba-Ku berbuat dosa dan ia tahu bahwa ia memiliki Rabb yang mengampuni dosa dan menyiksa karenanya.’ Kemudian hamba tersebut berbuat dosa lagi, lalu berkata, ‘Wahai Rabbku, ampunilah dosaku.’ Allaah Ta’ala berfirman, ‘Hambaku berbuat dosa dan ia tahu bahwa ia memiliki Rabb yang mengampuni dosa dan menyiksa karenanya, berbuatlah sesuka engkau, Sungguh Aku ampuni dirimu.’ (HR. Bukhari dan Muslim).

Menurut Imam Nawawi, maksud dari “Sungguh Aku ampuni dirimu” adalah “lakukan dosa selama kau bertaubat kepada-Ku”.

Rasūlullāh ﷺ bersabda,

“Allaah berfirman, ‘Hai anak Adam! Sesungguhnya selama engkau berdo’a dan berharap hanya kepada-Ku, niscaya Aku mengampuni dosa-dosa yang telah engkau lakukan dan Aku tidak peduli…” (HR. Tirmidzi, hasan shahih).

2. Istiqamah

Bagaimana caranya?

a. Lakukan banyak amal yang tersembunyi

Allaah berfirman,

إِنَّمَا نُطْعِمُكُمْ لِوَجْهِ اللَّهِ لَا نُرِيدُ مِنْكُمْ جَزَاءً وَلَا شُكُورًا

(Sambil berkata), “Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah karena mengharapkan keridhaan Allaah, kami tidak mengharap balasan dan terima kasih dari kamu. (QS. Al-Insan [76]: 9).

*cth: kisah Zainal Abidin, Ali bin Husain bin Ali bin Abi Thalib.

Jangan pernah meremehkan amal kecil. Ini yang membuat seorang pezina diampuni. Saat di motor, istighfar, nangis, baca Al-Qur’an sambil dihayati. Saat di angkot, pakai masker agar tidak ketahuan beramal.

b. Saat iman naik, maka lakuin amal shaleh tersebut dengan khusyu'. Ketika iman turun, beramal shalih yang tidak butuh kekhusyu'an 

Hati kita naik turun imannya. Saat khusyu', manfaatkan sebaik mungkin untuk lakukan amal shalih yang bisa khusyu', shalat, baca Qur'an. Saat lagi tidak khusyu', tetap lakukan amal shalih dengan warna berbeda, amal shalih yang tidak perlu khusyu'.
*cth: menyuapi adik, mencuci piring untuk ortu

3. Mati dalam keadaan husnul khatimah

*Kisah Abdul Barr dan ayahnya

Allaah berfirman,

ذَٰلِكَ لِمَنْ خَشِيَ رَبَّه… 

Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya. (QS. Al-Bayyinah [96]: 8).

Salah satu poin dari takut kepada Tuhannya adalah takut kalau mati su-ul khatimah.

Abu Hurairah menjelang sakaratul maut berkata, "Aku rindu bertemu dengan-Mu, maka rindulah untuk bertemu denganku."

========

Ada satu surah yang luar biasa. Diturunkan setelah 4 tahun hijrah.

Allaah berfirman,

… اَلَمْ يَأْنِ لِلَّذِيْنَ اٰمَنُوْۤا اَنْ تَخْشَعَ قُلُوْبُهُمْ لِذِكْرِ اللّٰهِ 


Belum tibakah waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk secara khusyuk mengingat Allaah... (QS. Al-Hadid [57]: 16).

Walau surah ini Madaniyyah, tapi ayat-ayat di awalnya Makiyyah. Kenapa? Walaupun iman mereka sudah kuat, namun mereka diingatkan kembali siapa Tuhan mereka.

Semoga Allaah mempertemukan kita kembali di tempat yang baik di dunia maupun akhirat.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Indahnya Husnul Khatimah

Abu Takeru - Selamat Tinggal Adikku Sabiq