KEMULIAAN DAN KEMENANGAN PARA SHAHABAT RASŪLULLĀH ﷺ
Sabtu, 27 Dzulqa’dah 1438 H (19 Agustus 2017)
Materi : Kemuliaan dan Kemenangan Para Shahabat Rasūlullāh ﷺ
Pemateri : Ustadz Mochammad Hilman Alfiqhy
Tempat : Masjid Al-Mukarromah Jalan Sutami no. 50 A - Bandung
Waktu : 18.15 - 20.15 WIB
KEMULIAAN SHAHABAT
Allaah berfirman,
مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ ۚ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاءُ بَيْنَهُمْ ۖ تَرَاهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانًا ۖ سِيمَاهُمْ فِي وُجُوهِهِمْ مِنْ أَثَرِ السُّجُودِ ۚ ذَٰلِكَ مَثَلُهُمْ فِي التَّوْرَاةِ ۚ وَمَثَلُهُمْ فِي الْإِنْجِيلِ كَزَرْعٍ أَخْرَجَ شَطْأَهُ فَآزَرَهُ فَاسْتَغْلَظَ فَاسْتَوَىٰ عَلَىٰ سُوقِهِ يُعْجِبُ الزُّرَّاعَ لِيَغِيظَ بِهِمُ الْكُفَّارَ ۗ وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ مِنْهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا
Muhammad adalah utusan Allaah dan orang-orang yang bersama dengan dia bersikap keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu melihat mereka rukuk dan sujud mencari karunia Allaah dan keridhaan-Nya. Pada wajah mereka tampak tanda-tanda bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka (yang diungkapkan) dalam Taurat dan sifat-sifat mereka (yang diungkapkan) dalam Injil, yaitu seperti benih yang mengeluarkan tunasnya, kemudian tunas itu semakin kuat lalu menjadi besar dan tegak lurus di atas batangnya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allaah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allaah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan di antara mereka, ampunan dan pahala yang besar. (QS. Al-Fath [48]: 29).
Shahabat Rasūlullāh ﷺ adalah orang yang hidup di zaman Rasūlullāh ﷺ, beriman kepada beliau, pernah melihat Rasūlullāh ﷺ walau sekali atau bermajlis dengan beliau dan meninggal dalam keadaan beriman.
Mereka tegas terhadap orang-orang Kafir sesuai yang Rasūlullāh ﷺ ajarkan, bukan tegas yang serampangan, yang asal-asalan.
Allah memuji lahir dan batin mereka.
- Pujian Allaah terhadap lahiriah mereka adalah dengan dipuji banyaknya ruku’ dan sujud mereka. Ketika Allaah menyebut dan memuji kebiasaan mereka, yaitu sering sujud dan ruku' (shalat), bukan berarti mereka shalat seharian penuh tanpa memenuhi kebutuhan duniawi, karena mereka juga berdagang dan bertani. Tetapi maksudnya adalah yang paling dominan dalam hidup mereka adalah ibadah mereka kepada Allaah, mereka tidak terlena duniawi.
- Pujian Allaah terhadap batin mereka adalah Allaah memuji HATI para Shahabat. Allaah mengatakan bahwa mereka para Shahabat yang sujud dan ruku', itu hanya mengharapkan karunia dan keridhaan dari Allaah. Allah memuji ketulusan amal lahiriah mereka, memuji keikhlasan mereka, maka tidak ada lagi celah untuk berburuk sangka terhadap perjuangan ibadah mereka.
Allaah pun mengabarkan keindahan fisik mereka, yakni adanya tanda bekas sujud pada para Shahabat, maksudnya cahaya keimanan yang terpancar di wajah mereka, sehingga meskipun di antara mereka berbeda-beda warna kulit, ada yang tinggi ada yang pendek, ada yang gemuk ada yang kurus, dan sebagainya; tetapi mereka semua terlihat menarik hati berkat cahaya keimanan. Oleh karena itu, banyak yang masuk Islam berbondong-bondong karena melihat akhlaq dan ketulusan mereka.
KEMENANGAN SHAHABAT
Allaah berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ تَنْصُرُوا اللَّهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ
Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu menolong (agama) Allaah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. (QS. Muhammad [47]: 7).
Syarat mendapatkan pertolongan Allaah adalah mengamalkan ajaran Allaah, yakni agama Islam.
Apa hubungannya dengan para Shahabat Rasūlullāh ﷺ?
Generasi awal Islam inilah yang pertama kali mengamalkan ajaran Allaah dengan sebenar-benarnya.
Sehingga mereka mendapatkan pertolongan yang luar biasa dari Allaah Ta'ala. Dan mereka pun mendapatkan kemenangan yang besar sehingga mampu menaklukkan dunia dalam waktu singkat, kemenangan mereka bukan hanya di dunia, namun juga akan dimenangkan di akhirat kelak dengan dimasukkan ke Surga, kenikmatan yang abadi.
KEWAJIBAN KITA TERHADAP PARA SAHABAT
Sekedar memuji mereka saja TIDAKLAH CUKUP. Orang Kafir pun ada yang memuji mereka, apakah mereka masuk Surga? Tidak.
Allaah berfirman,
وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ۚ ذَٰلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
Dan orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang Muhajirin dan Ansar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allaah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada Allaah. Allaah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang agung. (QS. At-Taubah [9]: 100).
Maka kewajiban kita selain memuji mereka adalah mengikuti mereka dalam perkara agama, mengikuti pengamalan mereka terhadap agama. Itulah yang harus kita lakukan; agar kemuliaan dan kemenangan yang Allaah berikan kepada mereka, juga dapat diberikan kepada kita.
Wallaahu a'lam.
Ditulis oleh Abu Al-Haq pada malam hari yang menyenangkan di Masjid Al-Mukarromah dan dimuraja'ah oleh Ustadz Hilman hafizhahullāh.