Rukun Iman I - Episode 1 B - Allah Sang Pencipta


Bismillaahi wash shalaatu was salaamu ‘alaa rasuulillaah.

Innal hamdalillaahi nahmaduhuu wa nasta’iinuhuu wa nastaghfiruh. Sungguh, segala puji bagi Allaah. Kita puji Dia, kita mohon pertolongan dan ampunan-Nya. Wa na’uudzubillaahi min syuruuri anfusinaa wa min sayyi-aati a’maalinaa. Kita berlindung kepada Allaah, dari keburukan diri kita, dan dari keburukan amal perbuatan kita.

May yahdihillaahu fa laa mudhillalah. Wa may yudhlil fa laa haadiyalah. Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allaah, takkan ada seorang pun yang dapat menyesatkan. Dan barangsiapa yang dibiarkan sesat oleh Allaah, takkan ada seorang pun yang dapat memberinya petunjuk.

Asyhadu al laa ilaaha illallaah. Wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhuu wa rasuuluh. Aku bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Allaah, dan Nabi Muhammad ﷺ adalah hamba dan utusan-Nya. Amma ba'du.

Kita masih di bagian pertama yaitu apa ? Point-point iman kepada Allah. Kita tahukan iman ke pada Allah ga cukup hanya dengan mengimani adanya Allah, karena semua orang kafirpun kecuali orang atheis, mereka mengimani adanya Allah sang pencipta walaupaun namanya mereka namankan dengan berbeda-beda, tetapi intinya Allah yang dimaksud mereka itu.
Jadi point pertama pembukaan, yang kedua adalah episode satu A, satu itu simbol dari rukun iman yang pertama yaitu iman kepada Allah. Karena iman kepada Allah ada 4 hal :

1. Mengimani adanya Allah.
2. Yang akan dibahas sekarang.
3. Mengimani Allah satu-satunya yang boleh disembah dan wajib kafir terhadap sesembahan selain Allah, menjauhi semua syirik baik besar atau kecil.
4. Mengimani nama-nama, sifat dan perbuatan Allah.

Sekarang kita ngebahas point satu B. Apa iman kepada Allah point keduanya ?. Sebelumnya dingatkan dulu pada point ke dua ini kalau kita sudah benar mengimaninya, maka itu belum cukup membuat kita menjadi seorang muslim. Kenapa ? Karena mayoritas orang-orang musyrik, kafir dan bahkan orang qurais Makkah, merekapun mengimani Allah dengan point no 2 ini. Apa itu ? Baca baik-baik ya kalau point nomor 1 adalah meyakini adanya Allah, kalau point nomor 2 adalah meyakini atau mengimani Allah sebagai satu-satunya pencipta mutlak, pemilik, penguasa dan pengatur mutlak segala sesuatu. Apa sih maksudnya pemilik mutlak, penguasa mutlak ? Nanti akan kita bahas ya.
Sekarang kita tanya dulu ni. Manusia bisa ga menciptakan ? Sebagian orang ada yang bilang : “Manusia itu ga punya hak cipta” jadi ujung-ujungnya barang-barangnya boleh dibajak, tapi bukan itu intinya. Tapi intinya banyak orang dan mungkin ada sebagian ustadpun yang ngomong “Manusia itu ga punya hak cipta, hak cipta hanya milik Allah” itu cupan yang keliru. Emang niatnya baik tapi kita kan mau berbicara tentang agama, maka sesuai dalil kan ?. Manusia bisa menciptakan ga ? Bisa dalilnya adalah hadist shahih riwayat Bukhari ketika Allah hendak meyiksa orang yang ada dineraka. Orang tersebut disiksa karena ngegambar makhluk yang mempunyai roh yaitu manusia atau hewan. Ketika Allah mau menyiksa orang ini, Allah menyuruh orang ini “Hidupkan apa yang telah engkau ciptakan”. Artinya manusia bisa menciptakan, tapi manusia itu bukan pencipta mutlak, kalau pencipta mutlak hanya Allah. Apa yang dimaksud dengan pencipta mutlak ? Yaitu menjadikan sesuatu yang asalnya gada menjadi ada, itulah Allah, hanya Allah memiliki kriteria ini sedangkan manusia ketika dia menciptakan itumah hanya mengubah dari satu bentuk ke bentuk lain. Contoh ada orang yang menciptakan handphone asus. Memang dia menciptakan hanphone tersebut, tapi bahan-bahan bakunya udah ada sebelumnya sepeti pasir, besi-besi dan sebagainya yang digunakan sudah ada sehingga manusia hanya mengubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain, bukan menjadikan sesuatu yang asalnya ga ada langsung tiba-tiba ada aja, tidak seperti itu. Manusia hanya merubah bentuk aja. Kalau ada orang menggambar rumah, matahari, gunung halal itumah ya. Bahkan sebenarnya dia tidak menciptakan gambar gunung, tapi sebenarnya dia hanya merubah misal pensil, kertas kemudian jadi aja gambar gunung, jadi hanya merubah bentuk. Manusia bisa menciptakan, tapi menciptakannya sesuai dengan kapasitas manusia, yaitu apa ? Merubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain, yang mana bahan-bahan bakunya udah ada dibumi dan itu pun ciptaan Allah.              
Kemudian Allah itu pemilik mutlak, sedangkan manusia bisa memiliki ? Bisa,tapi kepemilikan manusia itu tidak mutlak, adapun Allah adalah pemilik mutlak, maksudnya apa ? Maksudnya kalau kita punya sebuah handphone karena pada suatu saat kita handpone tersebut bisa hilang dari kita sebagi pemiliknya bisa karena hilang atau ngejual hanphone tersebut karena ingin mencari yang lebih bagus, maka handphone tersebut bukan jadi milik kita lagi atau misalnya kita punya harta banyak tapi suatu saat harta tersebut akan berpindah kepemilikannnya, bisa karena mati atau saat sakit sehigga uang tersebut harus di berikan kepada rumah sakit untuk biaya perwatan dan lain sebagainya sehingga itu menjadi hilang kepemilikannya. Adapun Allah adalah pemilik mutlak, bahkan ketika Allah menciptakan gunung atau menciptakan uang aja ya. Uang kan ciptaan Allah, kan yang meciptakan akal manusia sehingga bisa menciptakan uang kan Allah juga, sehingga Allah juuga yang menciptakan uang walaupun sunnatullahnya lewat manusia ya dengan diberi otak sehingga bisa membuat uang, tapi tetap hakekatnya Alla yang penciptakan uang itu. Uang yang ada diunia ini semuanyakan milik Allah kan ?. Dan ketika Allah mekaruniakan uang kepada sebagian diantara kita. Allah memeri uang kepada saya, maka apakah itu bukan jadi milik Allah lagi ? Tetepa milik Allah selamanya, meskipun nanti uang tersebut hilang, ketika nanti mati kemudian diwariskan kepada anak, maka tetap saja itu hakekatya milik Allah. Karena itulah ketika Allah berfirman dalam surat Maryam ayat 80 dimana Allah berfirman :

وَنَرِثُهُ مَا يَقُولُ وَيَأْتِينَا فَرْدًا  
dan Kami akan mewarisi apa yang ia katakan itu, dan ia akan datang kepada Kami dengan seorang diri.” (Q.S. Maryam [19] : 80).
Artinya apa ? Allah memerikan kita harta itu milik Allah dan ketika kitapun mati, maka diwarisinya oleh Allah juga. Maksud diwarisi diini adalah akan kembali lagi kepada Allah. Sehingga harta itu Allah pemilik mutlaknya, ga akan pernah hilang dari Allah kemepilikan itu. Begitu juga Allah penguasa, manusia ada yang jadi penguasa ? Ada, penungasa dan pengatur ada seperti presiden, gubernur tapi tetap penguasaan presiden dan gubernur itu hanya sebatas dia sebagai manusia, ga bisa ngatur semuanya, bahkan bisa jadi dia bisa mengatus tapi orang-orang yang diaturnya ga nurut. Sedangkan Alla itu pengatur segala sesuatu, pelanet-planet berjalan sesuai dengan apa yang Allah kehendaki.
Terus misalnya ada pertanyaan gini “Allah mengingikan semua orang beriman, masuk islam tapi kenapa ada orang-orang kafir ?” nah ini nanti pembahasannya ada di rukun iman ke-6 tentang masalah takdir.
Apakah orang yang kafir itu bukan di takdirkan oleh Allah ?
Apakah Allah yang mengatur mereka menjadi kafir ?
Jawabannya iya Allah yang mengatur mereka menjadi kafir. Terus ada yang nanya “Berarti Allah yang jahat dong, Allah ngebuat orang jadi kafir, berarti bukan orang kafir yang salah kalau lihat takdir, kan Allah yang mengatur dia menjadi kafir ?” Nah ini nanti pembahsannya ada di rukun iman ke-6 ya. Untuk sekrang kalau ada syubhat yang seberti ini maka katakan “amantu billahi wa rasulihi (aku beriman kepada Allah dan rasul-Nya.” Allah ga mugin zalim, itu aja untuk sekarang ya, tapi untuk rinciannya ada di rukun iman ke-6 Insya Allah.
Jadi pengatur dan pemilik mutlak hanya Allah, maka kalau seseorang meyakini ada yang menguasai, mengatur, menciptakan atau memilki dengan mutlak selain Allah, maka berari dia sudah batal untuk ke-islamannya karena sudah tidak mengimani point no 2 ini. Mayotitas orang musyrik aja mereka mayakini point no 2 ini. Silahkan baca surat ke 23 ayat 83 sampai  89 ketika Allah menyuruh Nabi Muhammad  disuruh untuk bertanya kepada orang musrik
(87)سَيَقُولُونَ لِلَّهِ ۚ قُلْ أَفَلَا تَتَّقُونَ (86)قُلْ مَنْ رَبُّ السَّمَاوَاتِ السَّبْعِ وَرَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ

Katakanlah: "Siapakah Yang Empunya langit yang tujuh dan Yang Empunya 'Arsy yang besar?". Mereka akan menjawab: "Kepunyaan Allah". Katakanlah: "Maka apakah kamu tidak bertakwa?". (Q.S. Al-Mu’minun [23] : 86-87).
Jadi orang-orang musrik aja percaya bahwa Allah yang menciptakan segala sesuatu, tapi kenapa mereka itu tetap kafir ? Kenapa mereka ga jadi islam ? Karena sekali lagi untuk masuk islam itu perlu 4 point dan sekarang kita baru ngebahas 2 point, lalau kenapa dibahas point no 2 ini ? Karena memang sebagian orang islam ada yang tidak mengimani point no 2 ini. Mereka tidak mengimani bahwa Allah satu-satunya penguasa dan pengatur mutlak. Kapan mereka itu bisa kafir sih ? Ya tentunya kita ga ngefonis seenaknya ya ga boleh, mungkin ada sebagian diantara saudara kita ada yang muslim, mereka ada yang memang ilmunya belum sampai, mereka hidupnya di desa-desa, akses ilmunya kurang sehingga mereka melakukan kesyirikan tanpa mereka ngerti ya, maka mudah-mudahan Allah memberi mereka hidayah. Karena itu temen-temen syukuri bisa kajian lewat line, lewat internet, lewat ulama, keguru-guru langsung, maka itu adalah nikmat yang besar ya akhi dan ukhti ya.    
Ngomong-ngomong perlu dingatkan dulu ya bahwasannya kita tidak boleh mengfonis orang islam sebagai “Eh kamu kafir” ga boleh. Kecuali kalau orang islam tersebut mengaku dirinya murtad ya. Jadi orang islam ga boleh dibilang kafir walaupun dirinya melakukan hal-hal kekafiran, maka tidak boleh langsung difonis “Ente kafir”, karena bisa jadi dia melakukannya tanpa sadar ya. Tapi kalau orangnya udah ngaku kafir, maka ga papa kita fonis dia kafir karena dia sendiri yang ngaku ko sepeti misalnya Barack Obama, ketika sebagian orang bilang : “Oh Barack Obama masuk islam” lalau kemudian saat diwawancara oleh BBC News (bisa dilihat di youtube) Obama bilang : “It’s not true. oh ini ga bener, saya bukan orang islam” ya kalau emang dianya mengaku bukan orang islam, maka ga papa kita fonis dia orang kafir karena dianya sendiri yang mengaku sebagai orang kafir. Tapi kalau orang islam melakukan kekafiran, maka tidak boleh langsung difonis kafir, karena bisa jadi dia melakukan itu karena terpaksa atau karena emang ga ngerti atau mungkin ada syubhat yang dikiranya itu bukan kekafiran padahal itu adalah kekafiran, jadi ga boleh langsung ngefonis murtad atau kafir ke orang islam. Adapun kalau orangnya mengaku kafir, maka kita boleh ngefonis dia kafir.
Sebagian orang ada yang menyimpang dari point no 2 ini. Contohnya mereka yang pergi kepantai selatan Nyi Roro Kidul. Mereka itu melakukan sesembahan motong sapi, karena mereka menganggap kalau mereka ga motongin sapi dan kepalanya ga dikasihin ke Nyi Roro Kidul, maka khawatir nanti Nyi Roro Kidul akan menimpa sunami atau bencana ke laut ini yang sampai kedaratan. Nah ini udah batal keimanan point no 2 nya, karena mereka mengakui bahwa laut itu seakan-akan diaturnya mutlak oleh Nyi Roro Kidul. Kalaupun benar Nyi Roro Kidul tinggalnya dilaut, maka dia ga akan bisa melakukan diluar kemampuan dia ko, paling dia nyebur, renang ataupun makan ikan. Adapun bisa ngebuat sunami itu ga akan ada yang bisa melakukan itu kecuali Allah. Maka saat seseorang itu megira bahsanya Nyi Roro Kidul itu bisa mengatur pantai selatan, kalau marah bisa menyebabkan gempa, maka dia sudah menyetarakan Nyi Roro Kidul dengan Allah. Maka batal tu keimanan point no 2 nya. Jadi seperti itu atau misalnya ada seseorang yang bilang bahwasannya dia bisa menciptakan sesuatu yang asalnya ga ada menjadi ada, benar-benar yang asalnya ga ada menjadi ada. Kalau misalnya cuma ngubah bentuk, bahan bakunya udah ada kemudian dirubah jadi satu benda yang baru, maka itumah bukan menciptakan mutlak ya tapi hanya mengubah bentuk saja. Maka kalau ada orang yang bilang dia pencipta ini dan didalam hatinya itu meyakini dia tu menciptainnya dari ga ada menjadi ada, maka dia sudah mensetarakan dirinya dengan Allah.
Atau ketika seseorang mengaku ada sesuatu yang mengatur bumi ini, alam semesta ini selain Allah, maka diapun sudah batal point no 2 nya. Contohnya orang yang percaya dengan ramalan bintang. Teman-teman tahu kan ramalan bintang ?. Seperti orang yang lahir di bulan september bintangnya virgo, maka itu akan membuat dirinya jadi gini,gini gitu. Berarti dia itu udah mengakui didalam hatinya bahwasannya bintang ini sebagai pengatur takdir, sebagai pengatur alam semesta ini, dan ini merupakan syirik akbar. Udah batal itu point no 2 nya. Jangankan meyakini, sekedar ngebaca ramalan bintang doang, maka itu udah ngebuat sholat kita 40 hari ga diterima Allah, tetep wajib sholat 40 hari itu, tapi 40 hari itu sholatnya ga dapet pahala. Itu termasuk syirik kecil, tapi kalau baca horoskop sampai percaya, maka itu bisa jadi syirik akbar itu, syirik besar meyakini bintang itu sebagai pengatur takdir. Bsegitu juga dengan sebagaian orang yang bersikap berlebihan terhdapa guru-gurunya, kiyai-kiyainya. Sampai ketika kyiyainya itu meninggal, dirinya merasa bahwa kyiyainya itu bisa mengatur dirinya, bisa ngasih rizki ke dia.
Atau sebagian orang syiahni. Syiah itu bertingkat-tingkat, ada yang tingkatnya sampai kekafiran, ada yang sampai tingkatnya sampai kedosa-dosa yang sangat besar, ada juga yang ga sampai ke kafiran tapi tetep aja semua syiah itu sesat. Jangan ada yang bilang syiah itu hanya perbedaan mahzab, bahkan syiah zaidiyah, ada satu aliran syiah yang paling ringan kesesatannya ga sampai kafir itu malah dibantai oleh orang-orang syiahnya sendiri. Sehingga orang syiah zaidiyah di muka bumi ini tinggal segelintir orang. Jadi sebagian orang syiah itu meyakini bahwasannya imam-imam mereka yang 12 atau yang 7 sesuai dengan ke imanan mereka ya. Mereka itu meyakini imam-imam mereka bisa mengatur planet-planet dan segala yang ada di alam semesta ini itu diaturnya selain oleh Allah, diaturjuga oleh imam-imam mereka juga dan ini batal keimanan yang point no 2 nya.
Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamin. Insya Allah akan dilanjutkan dengan point no 3 di episode selanjutnya..
Pemateri Abu Takeru
Ditulis oleh Iqbal Ramadhani