Rukun Iman I - Episode 1 C Allah Yang Maha Esa


Bismillaahi wash shalaatu was salaamu ‘alaa rasuulillaah.

Sekarang akan dilanjutkan materi 1 C yaitu tentang iman kepada Allah. Sebagaimana yang sudah temen-temen ketahui iman kepada Allah mencakup 4 poin apa saja itu ?

1. Iman akan adanya Allah.
2. Iman bahwasannya Allah itu pencipta, pemilik, pengatur, pemelihara mutlak alam semesta.
3. Meyakini Allah sebagai satu-satunya tuhan yang berhak disembah dan wajib kafir terhadap sesembahan selain Allah. Ototmais konsekuensinya kita wajib meyaini islam sebagai satu-satunya agama yang benar dan kitapun wajib kafir terhadap semua agama selain islam.

Kan ini banyak ya statment yang sangat salah banget dan kebanyakan dari orang-orang awam “Ah jangan ngerasa sok bener, orang-orang dari agama lain kan mereka juga baik” waduh parah banget ini. Kita justru harus merasa yakin bahwa kita ini berada diatas kebenaran. Bukankah Allah sendiri yang bilang dalam firmannya :

Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.” (Q.S. Ali ‘Imran [3] : 19).

Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.” (Q.S. Ali ‘Imran [3] : 85).

Jadi kita wajib meyakini bahwasannya kita berada di agama yang benar, jangan ragu. Kalau ragu, maka otomatis udah batal point yang nomor 3 ini. Jadi kesimpulan dari point no 3 ini adalah meyakini bahwasannya Allah satu-satunya tuhan yang wajib di sembah dan wajib kafir terhadap semua sesembahan selain Allah dan wajib juga kita juga menjauhi syirik akbar (besar) dan syirik kecil. Itu point no 3 agak panjang ya. Di ulang biar lebih jelas point no 3 adalah wajib meyakini Allah satu-satunya tuhan yang wajib disembah, wajib kafir terhadap semua tuhan yang di sembah selain Allah, wajib kita mengingkari semua tuhan selain Allah, tuhan-tuhan palsu dan kita juga wajib meyakini islam sebagai satu-satunya agama yang benar dan kita wajib kafir terhadap agama selain islam. Kalau kita engga punya point ini, maka bisa jadi imantapi kita batal, kita ngerasa kalau kita ini islam tapi menggap “agama lain juga juga baik ko, mereka juga bener” maka ini udah batal keislaman kita kalau kita ngomong kayak gitu. Mungkin agama lain juga baik dari sisi manusiawinya karea itupun bisa dilakukan semua orang seperi jujur, berlaku adil semua orang bisa melakukannya tapi kita tetap wajib meyakini islam satu-satunya agama yang benar.

Nah temen-temen tadi point no 3 wajib kita menjauhi dosa syirik akbar dan syirik kecil. Kita tahu syirik akbar itu bisa mengeluarkan kita dari islam, sedangkan syirik kecil ga membuat kita keluar dari islam tapi tetep aja itu adalah dosa syirik dan dosa syirik itu melebihi dosa membunuh, apapun dosa syirik tersebut. Mau dosa syirik besar atau syirik kecil itu dosanya lebih besar dari membunuh. Ini yang ada di pembahasan awal kitab tauhid diman para sahabat itu mengganggap bahwasannya dosa syirik apapun jenisnya itu melebihi dosa-dosa besar yang lainnya. Jadi jangan di anggerp remeh ni sama riya, sombong. Sombong kan syirik kecil, bukan berarti dosa kecil, itu tetep dosanya lebih dari membunuh, sehingga ga boleh nganggep remeh. Saat kita ibadah riya syirik kecil tu, tapi tetepa di hati kita ini harus benar-benar bejuang menjauhi dosa syirik tersebut. Sekarang akan dibahas secara singkat aja karena udah di buat kajian tersendiri untuk malalah point no 3 ini yaitu satu kitab tauhid, itu ngebahas mayoritasnya adalah point no 3 yaitu meyakini Allah satu-satunya yang berhak disembah, menjauhi dosa syirik besar dan kecil. Itu dibahas sampai satu kitab gitu, entah 2 tahun baru tamat.
Jadi syirik besar itu contohnya percaya pada ramalan bintang. Itu adalah syirik besar, karena kalau kita percaya sama ramalan bintang bahwasannya orang yang lahir sepetem akan begini begini begitu, maka ototomatis kita meyakini ada pengatur selain Allah dan itu syiriknya adalah syirik akabar bukan syirik kecil. Kalau cuma baca tapi ga mempercaia ramalan tersebut ? Maka itu jadinya syirik kecil, jadi baca ramalan bintang mau percaya ataupun mau ga percaya tetap syirik. Bedanya kalau percaya jadinya syirik besar sedangkan kalau ga percaya jadinya syirik kecil jika membacanya. Contoh lain syirik besar yaitu menyembah patung, nyembah kubura, banyak orang-orang yang sujud ke kuburan dan mereka menganggap “Kami ga menyembah kurburan, ini kurburan orang sholeh kami hanya sebagai jalan supaya kami bisa lebih deket dengan Allah. Kami ga nyembah kuburan ko, ga boleh nyembah selain Allah haram” kata mereka gitu, namun ketika mereka sujud, minta-minta ke orang mati justur itu adalah syirik akbar cuma mereka ga mau di bilang sebagai pelaku syirik, inilah tipudaya syaitan persis dengan orang qurais dulu ketika mereka nyembah patung atau nyembah kuburan, ketika dibilangin kalian sudah berbuat syirik ke Allah kemudin mereka menjawabnya apa coba ? Ini ada di surat ke 39 ayat 3 dimana Allah berfirman :

Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari syirik). Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata): "Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya". Sesungguhnya Allah akan memutuskan di antara mereka tentang apa yang mereka berselisih padanya. Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang pendusta dan sangat ingkar.(Q.S. Az-Zumar [39] : 3).         
Ya buat contoh-contoh lainnya masih banyak pokoknya. Kalau mau riciannya bisa di akses ceramah beliau Abu Takeru di websitenya. Kemudian syirik kecil, nah ini banyak ya makanya harus hati-hati dengan syirik kecil ini ada yang berupa gerakan hati, seperti apa ? Sombong. Itu syiriknya di dalam hati ya seperti sombong, riya, ingin di dengar tapi ingin di dengarnya kalau dalam rangka memotivasi, maka ga ada malasah. Misalnya kita sholat tahajud kemudian di ceritakan ke pada yang lain untuk memotivasi, maka itu boleh, ga dosa. Tapi kalau cerinya itu ingin di puji maka ini yang jadi masalah, karena ini bisa jadi syirik kecil. Contoh lainnya adalah ada syirik kecil yang berupa ucapan walaupun di hati ga di niatin tapi tetep ini syirik kecil. Apa contohnya ? Misal dirumah kita ke kedatengan pencuri. Karena ada anjing yang menjaga rumah kita, maka pencuri itu pergi jadinya. Karena hal tersebut akhirnya kita bilang ke orang-orang “Untung ada anjingku, kalau ga ada anjing ku, maka rumahku ini udah kecuiran”. Yakinsih bener-bener yang menyelamatkan itu Allah sebenarnya lewat anjing tersebut, pasti semua orangpun yakin akan hal tersebut. Namun ketika kita ngomongnya kayak gitu “Untung aja ada sianjing” maka itu otomatis sudah menjadi syirik kecil walaupun hatinya inget sama Allah, walaupun hatinya yakin bahwasannya yang menyelamatkannya hakekatnya Allah, tapi ketika ucapannya seperti itu, maka itu tergolong kedalam dosa syirik kecil sebagai mana yang ada didalam tafsir surat ke-2 ayat ke-22 dimana Allah berfirman :
 ......Karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui.” (Q.S. Al-Baqarah [2] : 22).
Kata Abudullah ibn Abbas radhiallahu anhu apa contoh nya ? Yaitu ketika seseorang itu ngomong Untuk aja ada bebek saya, kalau bebek saya ga bunyi bisa kemasukan pencuri rumah saya. Itu adalah syirik kecil, walapun hatinya tetep yakin bahwa Allah yang menyelamatkan. Namun kalau dia mengucapkan ucapan tersebut, maka itu sudah termasuk golongan dosa syirik kecil. Jadi hati-hati ya. Dan masih banyak lagi contoh-contohnya dosa syirik akbar dan syirik kecil, maka silahkan bagi teman-teman untuk mecari lebih banyak lagi jika dirasa perlu.
Dan untuk point no 4 akan dibahas di materi selanjutnya ya...
 Pemateri Abu Takeru
Ditulis oleh Iqbal Ramadhani