Silsilah Ilmiah Belajar Tauhid - Halaqah 6 - 10

September 29, 2019

Halaqah yang keenam dari sisilah belajar tauhid adalah tentang apa itu tauhid ?.
Saudara sekalian semoga Allah memberikan pemahaman kepada kita semua. Sebelum jauh melangkah didalam silsilah ini, tentunya kita harus benar-benar memahami apa makna tauhid yang wajib kita pelajari dan kita amalkan. Tahuid secara bahasa adalah mengesakan Allah.
Adapun secara istilah adalah mengesakan Allah didalam beribadah. Seseorang tidak dinamakan bertauhid sehingga meninggalkan peribadatan kepada selain Allah, seperti :
·         Berdo’a kepada selain Allah
·         Bernadzar untuk selain Allah
·         Menyembelih untuk selain Allah dan lain-lain.
Apabila seseorang beribadah kepada Allah dan menyerahkan sebagian ibadah kepada selain Allah siapapun dia baik seorang nabi, malaikat atau sebagainya maka, inilah yang dinamakan dengan syirik yaitu menyekutukan Allah didalam beribadah.
Allah berfirman :
{ﻭَﺇِﺫْ ﻗَﺎﻝَ ﺇِﺑْﺮَﺍﻫِﻴﻢُ ﻷَﺑِﻴﻪِ ﻭَﻗَﻮْﻣِﻪِ ﺇِﻧَّﻨِﻰ ﺑَﺮَﺁﺀٌ ﻣِّﻤَّﺄ ﺗَﻌْﺒُﺪُﻭﻥَ {26} ﺇِﻻَّ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﻓَﻄَﺮَﻧِﻲ {27
Dan ingatlah ketika Ibrāhīm berkata kepada bapaknya dan kaumnya Sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kalian sembah, kecuali Dzat yang telah menciptakan aku”. (Q.S. Az-Zukhrūf [43] : 26-27).

Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda :
ﻣَﻦْ ﻗَﺎﻝَ ﻻَ ﺇِﻟَﻪَ ﺇِﻻَّ ﺍﻟﻠﻪُ ﻭَ ﻛَﻔَﺮَ ﺑِﻤَﺎ ﻳُﻌْﺒَﺪُ ﻣِﻦْ ﺩُﻭْﻥِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺣَﺮُﻡَ ﻣَﺎﻟُﻪُ ﻭَﺩَﻣُﻪُ ﻭَ ﺣِﺴَﺎﺑُﻪُ ﻋَﻠﻰَ ﺍﻟﻠﻪِ
Barangsiapa yang mengatakan ‘’Lā ilāha illallāh’’ dan mengingkari segala sesuatu yang disembah selain Allāh maka haram hartanya dan darahnya (artinya tidak boleh diganggu) dan perhitungannya (hisabnya) adalah atas Allāh Subhānahu wa Ta’āla. (Hadits shahīh, HR. Imam Muslim)
Oleh karena itu rukun kalimat tauhid “la ilaha illallah” ada dua, yaitu sebagai berikut :
1.      Nafi (pengingkaran) yaitu pada kalimat “la ilaha” yang artinya tidak ada tuhan yang berhak disembah. Ini adalah kalimat pengingkaran yakni mengingkari tuhan-tuhan selain Allah.
2.      Itsbat yaitu penetapan pada kalimat “illallah” yang artinya kecuali Allah. Ini adalah kalimat penetapan yakni menetapkan Allah sebagai satu-satunya sesembahan.

Halaqah yang ke tujuh dari silsilah belajar tauhid adalah tentang termasuk syirik memakai jimat.
Saudaraku Allah adalah dzat yang memberikan manfaat dan mudarot. Kalau Allah menghendaki untuk memberikan manfaat kepada seseorang maka tidak akan ada yang bisa mencegahnya, demikian pula sebaliknya ketika Allah menghendaki untuk menimpakan musibah kepada seseorang, maka tidak akan ada yang bisa menolaknya.
Keyakinan tersebut melazimkan kita sebagai seorang muslim untuk hanya bergantung kepada Allah semata dan merasa cukup dengan Allah didalam usaha mendapat manfaat dan menghindari mudarot seperti dalam mencari rezeki, mencari keselamatan, kesembuhan dari penyakit dan lain-lain. Serta tidak bergantung sekali-kali kepada benda-benda yang dikeramatkan seperti jimat, wafaq, susuk dan yang sejenisnya. Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam mengingatkan :
مَنْ عَلَّقَ تَمِيمَةً فَقَدْ أَشْرَكَ
Barangsiapa yang menggantungkan tamīmah (yaitu jimat dan yang semisalnya) maka sungguh dia telah berbuat syirik”. (H.R. Imām Ahmad dan dishahīhkan oleh Syaikh Al-Albani).
Apabila seseorang meyakini bahwa barang tersebut adalah sebab saja, maka hal itu termasuk syirik kecil, karena dia telah menjadikan sesuatu yang bukan sebab sebagai sebab. Padahal yang berhak menentukan sesuatu sebagi sebab atau tidak adalah dzat yang menciptakannya yaitu Allah.
Perlu diketahui bahwa dosa syirik kecil tidak bisa disepelekan karena dosa syirik kecil tetap lebih besar dari pada dosa-dosa besar seperti dosa zinah, dosa membunuh dan lain-lain.
Kemudian apabila seseorang meyakini bahwa barang tersebut dengan sendirinya memberikan manfaat dan memberikan mudarot, maka hal itu termasuk syirik besar yang mengeluarkan seseorang dari islam. Semoga Allah memudahkan saudara-saudara kita untuk meninggalakan perbuatan syirik yang sudah tersebar ini dan menjadikan ketergantungan hati kita dan mereka hanya kepada Allah. Hasbunallāhu wa ni’mal wakīl.

Halaqah yang kedelapan dari silsilah ilmiah belajar tauhid adalah tentang Bertabaruk (mencari barokah).
Barokah adalah banyaknya kebaikan dan langgengnya. Allah adalah dzat yang berbarokah artinya dzat yang banyak kebaikannya.

Allah jugalah Dzat yang memberikan keberkahan atau kebaikan kepada sebagian makhluqNya, sehingga makhluq tersebut menjadi makhluq yang berbarakah dan banyak kebaikannya.
Allāh berfirman :
إِنَّ أَوَّلَ بَيْتٍ وُضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذِي بِبَكَّةَ مُبَارَكًا وَهُدًى لِلْعَالَمِينَ
Sesungguhnya rumah yang pertama yang di letakkan bagi manusia untuk beribadah adalah rumah yang ada di Makkah yang berbarakah dan petunjuk bagi seluruh alam. (Q.S. Āli ‘Imrān [3] : 96).
Ka’abah diberikan keberkahan oleh Allah dan cara mendapat barokahnya adalah dengan melakukan ibadah disana.
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ ۚ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ
Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al-Qurān pada malam yang berbarakah, sesungguhnya Kami memberikan peringatan. (Q.S. Ad-Dukhān [44] : 3).
Malam Laylatul Qadr adalah malam yang berbarokah dan cara mendapatkan barokah dan kebaikannya adalah dengan melakukan ibadah dimalam tersebut.
Seorang ulama berbarokah dengan ilmunya dan dakwahnya. Cara mendapatkan berkahnya dan kebaikannya adalah dengan menimba ilmu darinya, disana ada barokah yang sifatnya dzatiyah, yaitu dzatnya yang berbarokah dimana barokah yang seperti ini bisa berpindah. Barokah jenis ini hanya Allah berikan kepada para nabi dan rasul.
Oleh karena itu dahulu para sahabat nabi bertabaruk dengan bekas air wudhu beliau, rambut beliau, keringat beliau dan lain-lain. Sepeninggal beliau mereka tidak melakukannya terhadap Abu Bakar, Umar dan para sahabat mulia yang lain. Hal itu menunjukan bahwa ini adalah kekhususan para nabi dan rasul.
Meminta barokah hanya kepada Allah dengan cara yang disyariatkan, adapun meminta barokah dari Allah dengan sebab yang tidak disyariatkan seperti mengusap dinding mesjid tertentu atau mengambil tanah kuburan tertentu dan lain-lain, maka ini termasuk syirik kecil. Semoga Allah memberkahi kita dan keluarga kita.

Halaqah yang kesembilan dari belajar silsilah ilmiah belajar tauhid adalah tentang menyembelih untuk selain Allah termasuk syirik besar.
Menyembelih termasuk ibadah yang agung didalam agama islam. Didalamnya ada pengagungan terhadap Allah rob semesta alam. Diantara wujud cinta kepada Allah adalah dengan mengorbankan sebagian harta kita untuknya seperti ibadah kurban dihari raya ‘idul adha, aqiqah dan hadyu bagi sebagian jama’ah haji.
Allah telah memerintahkan kita menyerahkan ibadah yang mulia ini hanya untuk Allah semata, sebagi mana firman Allah :
ﻓَﺼَﻞِّ ﻟِﺮَﺑِّﻚَ ﻭَﺍﻧْﺤَﺮْ
Maka shalatlah dan menyembelihlah untuk Tuhanmu”. (Q.S. Al-Kautsar [108] : 2).
Barang siapa yang menyerahkan ibadah menyembelih ini untuk selain Allah dalam rangka megagungkan dan mendekatkan diri kepada selain Allah baik kepada nabi, wali, jin atau selainnya, maka dia telah terjatuh didalam syirik besar yang mengeluarkan seseorang dari islam, membatalkan amalan dan terkena ancaman laknat dari Allah.
Hal ini sebagai mana sabda nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam :
َﻟَﻌَﻦَ الله ﻣَﻦْ ﺫَﺑَﺢَ ﻟِﻐَﻴْﺮِ الله
Allāh melaknat seseorang yang menyembelih untuk selain Allāh”. (H.R. Muslim).

Makna laknat adalah dijauhkan dari rahmatnya. Oleh karenanya janganlah sekali-kali kita sebagai seorang muslim berkurban dan menyembelih untuk selain Allah sedikitpun meskipun dengan seekor lalat dengan harapan mendapatkan harapan atau terhindar dari mudharat.
Sebagi seorang muslim kita harus yakin bahwa manfaat dan mudharat ditangan Allah semata dan hanya kepadanyalah orang muslim bertawakal.

Halaqah yang kesepuluh dari silsilah ilmiah belajar tauhid adalah tentang termasuk syirik bernadzar untuk selain Allah.
Bernadzar untuk Allah adalah seseorang mengatakan wajib bagi saya melakukan ibadah ini dan itu untuk Allah atau dengan mengatakan misalnya “saya bernadzar untuk Allah bila terlaksana hajat saya”.
Bernadzar adalah ibadah dan sebuah bentuk pengagungan, karenanya bernadzar tidak diperkenankan kecuali untuk Allah semata seperti orang yang bernadzar untuk berpuasa satu hari bila lulus ujian atau bernadzar untuk Allah bila sembuh dari penyakitnya dan lain-lain.
Allah berfirman :
وَمَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ نَفَقَةٍ أَوْ نَذَرْتُمْ مِنْ نَذْرٍ فَإِنَّ اللَّهَ يَعْلَمُهُ ۗ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ
Dan apa yang kalian infaqkan atau yang kalian nadzarkan maka sesungguhnya Allāh Subhānahu wa Ta’āla mengetahuinya dan tidak ada penolong bagi orang-orang yang Dzalim. (Q.S. Al-Baqarah [2] : 270).

Didalam ayat ini Allah mengabarkan bahwa Allah mengetahui nadzar hamba-hambanya dan akan membalas dengan balasan yang baik. Ini menunjukan bahwa nadzar adalah ibadah yang seorang muslim akan diberikan pahala atas nadzar tersebut.
Menunaikan nadzar apabila dalam ketaatan hukumnya adalah wajib berdasarkan firman Allah :
وَلْيُوفُوا نُذُورَهُم
Dan supaya mereka menyempurnakan nadzar-nadzar mereka. (Q.S. Al-Hajj : 29)
Juga sabda Nabi Shallallāhu ‘alayhi wasallam:
ﻣَﻦْ ﻧَﺬَﺭَ ﺃَﻥْ ﻳُﻄِﻴﻊَ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻓَﻠْﻴُﻄِﻌْﻪُ ﻭَﻣَﻦْ ﻧَﺬَﺭَ ﺃَﻥْ ﻳَﻌْﺼِﻴَﻪُ ﻓَﻼَ ﻳَﻌْﺼِﻪِ
Barangsiapa yang bernadzar untuk menta’ati Allāh Subhānahu wa Ta’āla maka hendaknya menta’atinya dan barang siapa yang bernadzar untuk memaksiati Allāh maka janganlah dia memaksiatiNya”. (HR. Al-Bukhāri)
Bernadzar untuk selain Allah termasuk syirik besar yang mengeluarkan seseorang dari islam seperti seseorang bernadzar apabila sembuh dari penyakit, maka akan menyembelih untuk wali fulan atau berpuasa untuk syaikh fulan dan lain-lain.
Semoga Allah melindungi kita dan keturunan kita dari perbuatan syirik.

Read More

Silsilah Ilmiah Belajar Tauhid - Halaqah 1 - 5

September 12, 2019


Read More

Mengatasi Error Saat Migrate Auth Laravel 5.8

Agustus 16, 2019

Erronya = SQLSTATE[42000] fix not working for Laravel 5.8




buka file  'App\Providers\AppServiceProvider'

<?php

namespace App\Providers;

use Illuminate\Support\ServiceProvider;
use Illuminate\Support\Facades\Schema;

class AppServiceProvider extends ServiceProvider
{
    /**
     * Register any application services.
     *
     * @return void
     */
    public function register()
    {
        //
    }

    /**
     * Bootstrap any application services.
     *
     * @return void
     */
    public function boot()
    {
        // Fix for MySQL < 5.7.7 and MariaDB < 10.2.2
        // https://laravel.com/docs/master/migrations#creating-indexes
        Schema::defaultStringLength(191);
    }
}

tambahkan baris yang berwarna merah
  • jalankan php artisan make:auth
  • execute php artisan migrate

Sumber : Github

Read More

Halaqah 0 - Pengagungan Terhadap Ilmu

Juli 27, 2019


Read More

Rukun Iman II (Iman Kepada Malaikat)

April 04, 2019



Read More