Episode 2 A - I Believe In Angel


Bismillaahi wash shalaatu was salaamu ‘alaa rasuulillaah.
Innal hamdalillaahi nahmaduhuu wa nasta’iinuhuu wa nastaghfiruh. Sungguh, segala puji bagi Allaah. Kita puji Dia, kita mohon pertolongan dan ampunan-Nya. Wa na’uudzubillaahi min syuruuri anfusinaa wa min sayyi-aati a’maalinaa. Kita berlindung kepada Allaah, dari keburukan diri kita, dan dari keburukan amal perbuatan kita.
May yahdihillaahu fa laa mudhillalah. Wa may yudhlil fa laa haadiyalah. Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allaah, takkan ada seorang pun yang dapat menyesatkan. Dan barangsiapa yang dibiarkan sesat oleh Allaah, takkan ada seorang pun yang dapat memberinya petunjuk.
Asyhadu al laa ilaaha illallaah. Wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhuu wa rasuuluh. Aku bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Allaah, dan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah hamba dan utusan-Nya. Amma ba'du.

Episode 2 A yaitu iman kepada malaikat. Iman kepada malaikat itu wajib, maka kalau kita ga percaya tentang malaikat kita bisa jadi kafir. Sebab jika kita tidak percaya kepada salah satu rukun iman bisa membuat kita jadi kafir walaupun memang tidak bisa langsung mengfonis semua orang karena bisa jadi ada sebagian orang yang ga percaya karena ga tahu. Kalau memang ga tahu maka tugas dia adalah belajar dan tugas kita adalah mengajarkan bukannya langsung mengfonis karena sebagian orang islam mungkin ada yang terkecoh dengan fatwa sebagian dari jil yang bilang “bahwasannya malaikat itu hanya berupa bisikan-bisikan hati saja” seperti itu.
Beberapa point yang harus di pahami tentang malaikat. Karena mengimani malaikat itu wajib dan nanti ada beberapa penjelasan yang dimana kalau misal kitanya belun tahu tidak apa-apa tapi kalau sudah tahu dan kita tidak mengimaninya, maka ini bisa menyebabkan kita menjadi kufur. Jadi kalau misalnya kita ga percaya karena belum tahu dalilnya maka itu dimaafkan tapi kalau udah tahu dalilnya dan shahih, maka wajib kita imani oke.
Point pertama mengimani malaikat adalah yakin malaikat itu makhluk ciptaan Allah, mempunyai wujud yang hanya Allah ketahui dan malaikat terbuat dari cahaya. Itu wajib kita mengimaninya berdasarkan surat ke 35 ayat 1.
الْحَمْدُ لِلَّهِ فاطِرِ السَّماواتِ وَ الْأَرْضِ جاعِلِ الْمَلائِكَةِ رُسُلاً أُولي‏ أَجْنِحَةٍ مَثْنى‏ وَ ثُلاثَ وَ رُباعَ يَزيدُ فِي الْخَلْقِ ما يَشاءُ إِنَّ اللَّهَ عَلى‏ كُلِّ شَيْ‏ءٍ قَديرٌ 
Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang menjadikan malaikat sebagai utusan- utusan ( untuk mengurus berbagai macam urusan ) yang mempunyai sayap, masing- masing ( ada yang ) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.(Q.S. Al-Faathir [35] : 1).
Jadi malaikat adalah makhluk, bukan sekedar bisikan-bisikan hati. Memang malaikat yang bertugas membisikan kebaikan kedalam hati manusia dengan izin Allah namun bukan berarti malaikat itu hanya berupa pikiran-pikiran yang ada di otak kita, bisikan-bisikan hati bukan. Tapi malaikat itu makhluk yang Allah ciptakan, ada wujudnya hanya Allah yang tahu.
  Point kedua malaikat itu adalah makhluk, maka dia ga punya sedikitpun hak untuk disembah. Bagaimana contohnya ? Contoh adalah yang dilakukan oleh orang kristen. Mereka meyakini bahwasannya jibril itu bagian dari Allah sehingga mereka menyembah jibril. Ruhul Qudus itu jibril dan memang dalam islam jibril itu naman lainnya adalah Ruhul Qudus (Ruh yang suci) namun kita tahu malaikat sebesar apapun, segagah apapun mereka tetap mereka itu adalah makhluk sehingga ga punya hak untuk disembah.    
Point ketiga kita meyakini malaikat melakukan semua yang Allah perintahkan. Baik perintah yang merupakan kebaikan secara syari’at atau perintah yang berupa keburukan secara syari’at namun Allah menghendaki hikmah dalam keburukan tersebut. Sehingga kita ga bisa bilang Allah itu buruk, selalu Allah itu maha baik. Dalam ciptaannya yang baik yang buruk itu pasti ada hikmhanya.
Contoh syaitan itu ciptaan Allah dan syaitan itu pasti buruk kan secara syariat sekalipun. Nah yang jadi pertanyaan kenapa Allah menyiptakan syaitan ? Kalau syaitan itu buruk bahkan secara agama juga Allah ngasih tahu kalau syaitan itu musuh kita, maka kalau gitu ngapain Allah menciptakan syaitan ? Nah kita ga boleh nanya kayak gitu, karena kita wajib meyakini dalam segala ciptaan Allah itu pasti penuh hikmah walaupun yang diciptakaanya itu ada yang berupa keburukan namun ketika kita lihat dari sudut pandang perbuatan Allah, maka Allah ga pernah buruk. Kalau begitu apa hikmahnya Allah menciptakan syaitan ? Hikmah dengan adanya syaitan kita jadi bisa banyak berjihad. Berjihad yang seperti apa ? Berjihad setiap syaitan ngebisikan kita melakukan dosa kita lawan. Nah saat kita berjihad melawan bisikan syaitan, maka akan jadi pahalakan. Hikmah berikutnya adalah setip kita diganggu oleh syaitan, maka kita berlindung kepada Allah dari syaitan yang terkutuk. Bukan kah itu baik ? Nah jadi Allah itu pencipta kebaikan dan keburukan namun keburukan yang Allah ciptakan selalu mengandung hikmah, sehingga kalau kita melihat dari sudut pandang perbuatan Allah, maka ga ada yang buruk sekalipun Allah yang menciptakan syaitan, Allah juga yang menciptakan dajjal.  
Jadi point ketiga dalam mengimani malaikat adalah kita yakin malaikat patuh terhadap semua perintah Allah baik perintah yang berupa kebaikan secara syari’at maupun yang berupa keburukan secara syari’at buruk namun Allah menghendaki hikmah dibalik keburukan tersebut.
Contoh saat orang islam dengan orang kafir perang, kemudian orang kafir membunuh orang islam. Yang mencabut nyawa orang islam siapa ? Malaikat maut tentunya kan. Nah kalau kita melihat dari sudut pandang syari’at mencabut nyawa orang islam saat lagi perang melawan orang kafir itu berarti malaikat itu membantu orang kafir untuk mencabut nyawa orang islam. Itu jika dilihat dari satu sudut pandang namun kita yakin itu bukan keburukan secara mutlak karena ternyata dengan dibunuhnya orang islam oleh orang kafir dan dicabut nyawanya oleh malaikat, malaikat hanya melakukan perintah Allah dan ternyata ketika dicabut nyawanya oleh malaikat, syahid kan jadinya, walaupun dari satu sudut pandang malaikat seakan-akan membantu orang kafir untuk melawan orang islam. Itu kalau dilihat dari sudut pandang yang sempet ya, namun kita ga bisa bilang seperti itu. Kita harus yakin malaikat hanya patuh kepada perintah Allah dan perbuatan Allah pasti penuh hikmah, sehingga saat Allah memerintahkan malaikat untuk mencabut nyawa orang islam disaat sedang melawan orang kafir, padahal seharusnya kan malaikat membantu orang islam ko malah membatu orang kafir. Itu karena perintah Allah dan Allah menghendaki orang islam yang mati tersebut, yang dicabut nyawanya tersebut menjadi syuhada.
Kemudian di surat Al-Baqarah ayat 102 dimana Allah berfirman :

وَ اتَّبَعُوْا مَا تَتْلُوا الشَّيَاطِيْنُ عَلَى مُلْكِ سُلَيْمَانَ وَ مَا كَفَرَ سُلَيْمَانُ وَ لَكِنَّ الشَّيْاطِيْنَ كَفَرُوْا يُعَلِّمُوْنَ النَّاسَ السِّحْرَ وَ مَا أُنْزِلَ عَلَى الْمَلَكَيْنِ بِبَابِلَ هَارُوْتَ وَمَارُوْتَ وَ مَا يُعَلِّمَانِ مِنْ أَحَدٍ حَتَّى يَقُوْلاَ إِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلاَ تَكْفُرْ فَيَتَعَلَّمُوْنَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُوْنَ بِهِ بَيْنَ الْمَرْءِ وَ زَوْجِهِ وَ مَا هُم بِضَآرِّيْنَ بِهِ مِنْ أَحَدٍ إِلاَّ بِإِذْنِ اللهِ وَ يَتَعَلَّمُوْنَ مَا يَضُرُّهُمْ وَ لاَ يَنْفَعُهُمْ وَ لَقَدْ عَلِمُوْا لَمَنِ اشْتَرَاهُ مَا لَهُ فِي الْآخِرَةِ مِنْ خَلاَقٍ وَ لَبِئْسَ مَا شَرَوْا بِهِ أَنْفُسَهُمْ لَوْ كَانُوْا يَعْلَمُوْنَ 

Dan mereka mengikuti apa yang dibaca (dipelajari) oleh para setan itu pada masa kerajaan Sulaiman, padahal Sulaiman tidak kafir (dan tidak mengerjakan sihir), dan hanya setan-setan itulah yang kafir serta mengajarkan sihir kepada manusia. Dan (mereka juga mengikuti) apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil, yaitu Harut dan Marut. Mereka berdua tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorang pun kecuali berpesan (sebelumnya), “Sesungguhnya kami hanyalah cobaan (bagimu). Oleh sebab itu, janganlah kau kafir (dan jangan kau menyalahgunakan pelajaran ini)”. (Akan tetapi), mereka (menyalahgunakan hal itu dan) hanya mempelajari dari kedua malaikat itu apa dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan istrinya. Mereka tidak akan dapat mendatangkan bahaya kepada seseorang kecuali dengan izin Allah. Mereka (hanya) mempelajari sesuatu yang dapat mendatangkan bahaya kepada (diri) mereka dan tidak memberikan manfaat. Dan sesungguhnya mereka meyakini bahwa barangsiapa membeli (barang) itu, ia tidak akan mendapatkan keuntungan di akhirat. Alangkah jeleknya barang yang mereka jual diri mereka dengannya itu, jika mereka mengetahui(Q.S. Al-Baqarah [2] : 102).
Pada ayat ini Allah menceritakan tentang malaikat Harut dan Marut. Menang banyak versi yang macem-macem karena mereka menggunakan tafsir dari kisah-kisah Israiliat. Kisah Israiliat adalah kisah yang diambil dari kitab yahudi dan kristen yang udah banyak dirubah. Kita ga boleh meyakini kisah israiliat apalagi kalau bertentangan dengan Al-Qur’an. Mereka itu bilang bahwasannya Harut dan Marut itu adalah dua malaikat yang dulunya taa’at kepada Allah kemudian mereka makan buah yang dimakan oleh Nabi Adam a.s. lalu mereka berubah menjadi iblis yang mengajarkan sihir. Macem-macem pokoknya tafsirnya, ga bener ini. Nafsir yang bener yang bagaimana ? Walaupun memang ulama banyak sekali versinya tentang siapa Harut dan Marut itu. Ada yang bilang mereka itu adalah malaikat yang jahat, ada juga yang bilang malaikat yang dulunya taat, baik kemudian membangkang terhadap Allah sehingga mereka mengajarkan sihir di Babilonia, maka ini semua menurut Abu Takeru itu semua tafsirnya batil alis tidak benar. Pendapat yang shahih adalah malaikat Harut dan Marut adalah malakait ciptaan Allah yang memang Allah perintahkan kepada keduanya untuk mengajarkan sihir kepada bangsa yahudi di Babilonia. Kenapa Allah menyuruh Harut dan Marut untuk mengajarkan sihir ? Karena ini sebagai ujian dari Allah. Allah hendak menguji keimanan orang-orang bani israil tersebut, karena itulah kenapa saat dua malaiat ini mengajakarkan sihir kepada bani Israil mereka bilang dulu “Kami ini hanya ujian, kami ini ujian yang diutus oleh Allah kepada kalian karena itu kalian jangan kafir” tuhkan, jadi siapa Harut dan Marut ? Tafsir yang paling shahih Harut dan Marut adalah malaikat ciptaan Allah yang Allah perintahkan untuk mengajakan sihir kepada bangsa Bani Israil dalam rangka ujian. Bukan Allah hendak menyesatkan manusia ya tapi Allah hendak menguji manusia, maka Allah menguji hambanya dengan Allah menguji hambanya dengan Allah menciptakan iblis, dengan Allah menciptakan dajjal, dengan Allah menciptakan Harut dan Marut Allah memerintahkan mereka berdua untuk mengajarkan sihir namun mereka berdua selalu ngomong sebelum mereka mengajarkan sihir “Kami ini hanya ujian buat kalian, jangan kalian kafir dengan mempelajari sihir”.
Jadi sekali lagi malaikat itu mahkluk ciptaan Allah yang selalu patuh terhadap perintah Allah baik pertintah itu baik maupun perintah yang buruk dari satu sisi namun Allah ketika memerintahkan suatu keburukan kepada malaikat itu bukan karena Allahnya buruk, tapi karena ada hikmah dibalik itu. Seperti ketika Allah memerintahkan malaikat Malik untuk menyiksa orang-orang yang ada di neraka bukan berarti Allah buruk, tapi karena Allah memiliki keadilan dan hikmah dan orang-orang islam kan ada yang masuk neraka juga. Ketika malaikat Malik menyiksa orang islam. Menyiksa orang islam buruk kan ? Tapi kenapa Allah memerintahkan malaikat Malik untuk nyiksa orang islam, maka pasti ada hikmahnya dibalik itu, dibalik keadilan Allah, dibalik kebijaksanaan Allah sehingga hakikatnya perintah yang baik dan buruk yang Allah perintahkan kepada malaikat itu hakikatnya adalah suatu kebaikan oke. Dalam perintah kebaikan ada yang kebaikan, dalam perintah keburukannya ada ujian, hikmah dan keadilan Allah.

Pemateri Abu Takeru
Ditulis oleh Iqbal Ramadhani    
Sumber : Kamus 13